Walikota Lantik Sony Adam jadi Kadis Kesehatan Kota Bandung
Rabu, 3 September 2025

Bandung - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, resmi melantik tiga pejabat tinggi pratama dan 51 pejabat fungsional di Balai Kota Bandung, Rabu (3/9/2025). Total sebanyak 54 pejabat dikukuhkan dalam kesempatan tersebut. Farhan menegaskan bahwa pelantikan ini bukan hanya agenda rutin, melainkan momentum penting bagi kebangkitan Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Farhan menyebut momen ini sebagai simbol pulihnya Bandung setelah menghadapi masa krisis pekan lalu. “Hari ini adalah hari yang sangat istimewa, karena tidak hanya sebuah pelantikan tetapi juga bukti bahwa Kota Bandung telah pulih 100 persen dari kondisi kritis sejak hari Jumat lalu,” ujarnya.
Adapun tiga pejabat tinggi pratama yang dilantik adalah Sony Adam sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Salman Fauzi sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta Yasa Hanafiah sebagai Sekretaris DPRD Kota Bandung. Ketiganya diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menguatkan kinerja pemerintahan daerah.
Farhan menegaskan posisi tersebut sangat strategis. Kepala Dinas Kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas layanan publik, Kepala Badan Kesbangpol menjaga stabilitas dan kondusivitas politik, sedangkan Sekretaris DPRD bertugas memperkuat pelayanan administratif legislatif agar berjalan lebih efektif.
Selain itu, sebanyak 51 pejabat fungsional turut dilantik. Di antaranya, Ringgas Hajopan Pane sebagai Analis SDM Aparatur Ahli Madya dan Anton Sugiana Agustus sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya. Pelantikan ini mencerminkan luasnya cakupan pelayanan pemerintah Kota Bandung, mulai dari bidang kebijakan, ketahanan pangan, arsip, kesehatan, pendidikan, hingga penanaman modal.
Kepada para analis kebijakan, Farhan menekankan pentingnya menyajikan rekomendasi berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan pemerintah. Sementara itu, analis ketahanan pangan diberi mandat untuk menyiapkan analisis gizi masyarakat yang dapat berkontribusi menurunkan angka stunting.
Farhan juga menyoroti pentingnya pengelolaan arsip sebagai memori kolektif kota sekaligus bentuk akuntabilitas publik. Ia mendorong agar arsip-arsip penting segera didigitalisasi. Di sisi lain, para tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat diminta menjaga kualitas interaksi dengan pasien, karena hal tersebut akan berdampak pada citra layanan kesehatan pemerintah.
Untuk sektor investasi, para penata kelola penanaman modal ditugaskan menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif. “Keragaman tugas ASN luar biasa. Semua harus dijalankan dengan integritas, jangan tergoda kepentingan jangka pendek. Mari wujudkan Bandung Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis,” pungkas Farhan.
What's Your Reaction?






