Mahasiswa Maranatha Ikut Serta dalam Dialog Terbuka Bersama Gubernur Jabar

Halaman Gedung Sate (Rabu, 3 September 2025)

Sep 4, 2025 - 14:30
 0  17
Mahasiswa Maranatha Ikut Serta dalam Dialog Terbuka Bersama Gubernur Jabar

Bandung - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemui ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung Raya dalam acara dialog terbuka di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (3/9/2025). Acara ini menghadirkan sejumlah pejabat tinggi Jawa Barat, di antaranya Ketua dan Wakil Ketua DPRD Jabar, Kapolda Jabar, Ketua Pengadilan Tinggi Jabar, serta pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jabar.

Sejak pukul 09.00 WIB, mahasiswa mulai memadati halaman Gedung Sate untuk mengikuti forum diskusi. Awalnya, dialog berlangsung lesehan di halaman Gedung Sate bersama Gubernur, Ketua DPRD, dan Kapolda. Namun, menjelang tengah hari, forum kemudian dipindahkan ke dalam aula Gedung Sate atas permintaan mahasiswa agar suasana lebih kondusif.

Universitas Kristen Maranatha Bandung menjadi salah satu kampus yang turut serta dalam forum tersebut. Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai fakultas hadir mewakili kampus mereka. Kehadiran mahasiswa Maranatha ini menjadi bukti nyata dukungan kalangan akademik terhadap pentingnya komunikasi terbuka antara mahasiswa dan pemerintah daerah.

Di antara mahasiswa Maranatha yang hadir, terdapat Olivia Aziizi Darmansyah dan Naufal Rizqan Prathama dari Sema Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), serta Evan Apriliaji dari Sema Fakultas Hukum dan Bisnis Digital (FHBD). Mereka berharap mendapat kesempatan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Gubernur Jabar.

Sementara itu, Annisa Maizano Fahlevi dari Sema Fakultas Teknologi dan Rekayasa Cerdas (FTRC), Marvell Christiant dari Sema Fakultas Psikologi (FP), dan Chiquita Eleora Agatha Solu dari Sema Fakultas Kedokteran (FK) menilai forum ini merupakan langkah positif. Mereka sepakat bahwa ruang dialog seperti ini dapat menjadi sarana komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan pemerintah.

“Terima kasih telah mendengarkan keluhan dan pesan-pesan dari kami,” ujar Chiquita seusai dialog. Ia menambahkan harapannya agar forum serupa bisa digelar secara rutin, tidak hanya dengan mahasiswa tetapi juga dengan kelompok masyarakat lainnya. “Mekanisme forum ini bisa lebih ditingkatkan supaya komunikasi lebih terbuka dua arah,” ungkapnya.

Enam mahasiswa Maranatha lainnya yang hadir adalah Samuel Simanjuntak (Sema FTRC), Albert Rodney Hutagalung (BPM FK), Naomi Michelle Tjahjadi (Sema FP), Jeremi Johan Ramba (BPM FHBD), serta Kent Emmanuel dan Ruud Meyer Joharson Estrella Dirk (Sema FHBD). Kehadiran mereka semakin memperkaya perspektif mahasiswa dalam forum diskusi tersebut.

Keikutsertaan mahasiswa Maranatha mendapat dukungan penuh dari Rektor UK Maranatha, Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc., Ph.D. Turut hadir mendampingi mahasiswa, Wakil Dekan I Fakultas Psikologi, Dr. Tery Setiawan, B.A., S.Psi., M.Si., serta Ketua Bidang Kehumasan dan Legal UK Maranatha, Iwan Santosa, S.T., M.Kom., MIPR. Kehadiran para dosen pendamping ini menjadi bentuk dukungan nyata bagi kebebasan berekspresi mahasiswa.

Rektor Prof. Frans menegaskan bahwa universitas tidak melarang mahasiswa untuk berpikir kritis. Namun, ia berpesan agar setiap kritik disampaikan dengan kesantunan, rasionalitas, dan tanggung jawab moral. “Kritik harus menjadi cahaya yang menerangi, bukan api yang membakar,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar kebebasan berekspresi mahasiswa tetap berada dalam koridor hukum. “Hal ini penting supaya tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis,” ujarnya. Prof. Frans menutup dengan apresiasi terhadap pemerintah yang telah membuka ruang dialog bagi mahasiswa. “Ini menandakan perhatian nyata kepada generasi penerus bangsa yang kelak akan membangun Jawa Barat dan Indonesia,” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Surga Nama : ADI PRAKOSO ( WA : 0857 5912 3153 )