Group Tampilkan Inovasi SPOT di Ajang TPOMI 2025 Bandung

Lingkungan akan lebih "GREEN" dengan Inovasi SPOT

Jul 10, 2025 - 13:06
Jul 31, 2025 - 17:49
 0  44

Bandung, 10 Juli 2025 — Agro Investama Group, perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Kudus No. 6, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, turut ambil bagian dalam ajang bergengsi 3rd Technology for Palm Oil Mill and Downstream Industry (TPOMI) 2025 yang berlangsung pada 8–10 Juli 2025 di Holiday Inn Bandung Pasteur.

Mengangkat tema “Updating Technology & Talent for Palm Oil Mill and Downstream,” TPOMI 2025 menjadi forum strategis yang mempertemukan pelaku industri sawit dari berbagai sektor, mulai dari hulu hingga hilir. Diselenggarakan oleh Media Perkebunan bekerja sama dengan Perkumpulan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI), forum ini menjadi sarana pertukaran pengetahuan, pengenalan inovasi teknologi, serta solusi ramah lingkungan bagi industri kelapa sawit Indonesia.

Acara ini secara resmi dibuka pada Rabu (9/7) oleh Ir. Bambang, M.M., Deputi Bidang Karantina Tumbuhan sekaligus Pembina Media Perkebunan. Pembukaan juga dihadiri oleh Dida Gardera, ST., M.Sc. dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Ir. Posma Sinurat selaku Ketua P3PI sekaligus Chief Executive TPOMI.

Agro Investama Group, melalui partisipasinya di TPOMI 2025, memperkenalkan teknologi mutakhir SPOT (Steamless Palm Oil Technology) atau teknologi pengolahan kelapa sawit tanpa uap berbasis dry process. Teknologi ini disebut-sebut sebagai terobosan penting dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari industri sawit konvensional.

Dalam wawancara dengan awak media, Iman Dermawan, salah satu direktur Agro Investama Group, menuturkan pentingnya TPOMI sebagai ruang untuk mengenalkan inovasi baru kepada masyarakat dan pelaku industri.

“Dengan teknologi baru ini, dan melalui ajang TPOMI, kami berharap teknologi dry process SPOT bisa lebih dikenal luas. Salah satu keunggulan SPOT adalah kemampuannya untuk beroperasi dalam skala kecil tanpa menghasilkan limbah cair, sehingga lebih aman bagi lingkungan namun tetap produktif,” jelas Iman.

Lebih lanjut, Iman menekankan bahwa industri sawit Indonesia perlu keluar dari ketergantungan pada sistem teknologi lama yang diwariskan kolonial Belanda.

“Kita jangan terus-terusan terpaku pada sistem teknologi Belanda yang sudah digunakan lebih dari 100 tahun. Indonesia adalah negara besar, dengan SDM yang cerdas. Sudah waktunya kita menciptakan sistem sendiri yang lebih maju dan kreatif,” tegasnya.

Menurut Iman, teknologi SPOT juga menjadi jawaban atas berbagai stigma negatif dari luar negeri, terutama dari negara-negara Eropa, terkait dampak lingkungan industri kelapa sawit Indonesia. Ia menyoroti bahwa salah satu penyumbang gas metana terbesar adalah limbah cair (POME) dari proses pengolahan kelapa sawit konvensional.

“Untuk memproduksi 1 ton CPO (Crude Palm Oil), bisa menghasilkan 1,2 ton CO₂ ekuivalen—dan sebagian besar berasal dari limbah cair. Dengan sistem dry process seperti SPOT, emisi ini bisa dikurangi secara signifikan,” ujar Iman optimis.

Agro Investama Group berharap kehadiran mereka di TPOMI 2025 menjadi langkah awal menuju industri sawit yang lebih green, efisien, dan berkelanjutan. Teknologi SPOT diyakini sebagai bagian dari solusi konkret untuk mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang modern dan ramah lingkungan, serta mampu bersaing secara global.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Surga Nama : ADI PRAKOSO ( WA : 0857 5912 3153 )