Paniki Khas Manado
Resep dan Masakan Cita Rasa Kuliner Khas Daerah Nusantara Indonesia
Paniki adalah hidangan khas dari Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Yang membuat hidangan ini unik adalah bahan utamanya, yaitu daging burung yang disebut "paniki." Paniki sebenarnya adalah keluarga kelelawar, dan dagingnya digunakan sebagai bahan masakan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Manado.
Karakteristik Paniki:
-
Bahan Utama:
- Daging paniki merupakan elemen utama dalam hidangan ini. Daging ini memiliki tekstur yang kenyal dan umumnya diolah menjadi berbagai hidangan, termasuk gulai dan sate.
-
Bumbu Khas Manado:
- Seperti kebanyakan masakan dari Manado, Paniki memiliki bumbu khas daerah tersebut. Bumbu-bumbu yang umumnya digunakan melibatkan rempah-rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas, daun jeruk, daun salam, dan cabai.
-
Cita Rasa Pedas dan Khas:
- Hidangan ini dikenal dengan cita rasa pedas, khas dari penggunaan cabai di banyak masakan Manado. Paniki biasanya dimasak dengan bumbu-bumbu yang kaya rasa dan beraroma kuat.
-
Penggunaan Santan:
- Beberapa resep Paniki juga melibatkan penggunaan santan kelapa, memberikan hidangan ini kelembutan dan kekayaan rasa.
-
Disebut sebagai "Cakalang Fufu" di Beberapa Tempat:
- Di beberapa tempat, hidangan ini juga dikenal dengan sebutan "Cakalang Fufu," namun perlu diperhatikan bahwa di tempat lain, Cakalang Fufu bisa merujuk pada hidangan berbeda yang menggunakan ikan cakalang.
Cara Penyajian:
Paniki biasanya disajikan dalam bentuk gulai, sate, atau masakan berkuah. Hidangan ini seringkali dihidangkan dengan nasi putih sebagai pendamping. Meskipun penggunaan daging paniki mungkin kurang umum di beberapa tempat karena pertimbangan kesehatan atau keberlanjutan, di daerah asalnya, hidangan ini dianggap sebagai salah satu hidangan yang lezat dan khas.
Berikut adalah resep sederhana untuk membuat Paniki, hidangan khas Manado. Ingatlah bahwa penggunaan daging burung dapat memiliki implikasi terkait kesehatan dan keberlanjutan, sehingga pastikan untuk mempertimbangkan alternatif atau memastikan daging yang digunakan aman dan legal:
Bahan-bahan:
- 500 gram daging paniki (daging burung, bisa mencari alternatif daging lain)
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 3 lembar daun kunyit
- 3 lembar daun bawang, iris halus
- 2 sendok makan minyak kelapa
- 500 ml santan kelapa
- Garam dan gula secukupnya
Bumbu Halus:
- 5 buah cabai merah (sesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan)
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 cm jahe
Langkah-langkah:
-
Siapkan Bumbu Halus:
- Haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan jahe.
-
Tumis Bumbu Halus:
- Panaskan minyak kelapa di dalam wajan, tumis bumbu halus hingga harum.
-
Tambahkan Serai dan Lengkuas:
- Masukkan serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan daun kunyit. Aduk rata.
-
Masukkan Daging Paniki:
- Tambahkan daging paniki, aduk hingga daging berubah warna.
-
Tuangkan Santan:
- Tuangkan santan kelapa ke dalam wajan. Masak dengan api kecil hingga daging matang dan bumbu meresap.
-
Beri Garam dan Gula:
- Tambahkan garam dan gula secukupnya sesuai selera. Aduk rata dan masak hingga bumbu tercampur sempurna.
-
Tambahkan Daun Bawang:
- Masukkan daun bawang, aduk sebentar, dan matikan api.
-
Sajikan:
- Paniki siap disajikan. Hidangkan panas sebagai pelengkap nasi putih.
Selamat mencoba membuat Paniki! Pastikan untuk menggantikan daging burung paniki dengan alternatif daging yang aman dan sesuai dengan preferensi Anda jika diperlukan.
What's Your Reaction?