Pemilik Bakmi Parahyangan Hadiri Pembukaan IBCF 2025, Dukung Pelestarian Batik dan Kerajinan Nusantara

Bandung, 30 Juli 2025 — Acara pembukaan Indonesia Batik & Craft Festival (IBCF) 2025 berlangsung meriah di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, pada Rabu (30/7) sore. Festival bergengsi yang menampilkan pameran batik, tenun, bordir, dan kerajinan tangan terlengkap ini dibuka secara resmi pukul 16.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Jawa Barat, termasuk Surya Wijaya, pemilik Bakmi Parahyangan Sukajadi Bandung.

Hadir pula dalam acara pembukaan, istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Ketua IWAPI Jabar, Ketua ASEPHI Jabar, Ketua Dekranasda Jabar, Ketua IWAPI Bandung, Pemilik Bahtera Avente, Ketua Penyelenggara IBCF, serta berbagai tokoh penggerak industri kreatif dan UMKM di Kota Bandung.

Rangkaian acara pembukaan dimeriahkan oleh Pagelaran Seni Tari Sunda dari Anov Production, Fashion Show persembahan Yayasan Nike Ardilla, serta penampilan musik khas dari Angklung Nusantara Community (ANC) yang membawa nuansa budaya lokal semakin terasa kental.

Dalam wawancara dengan awak media, Surya Wijaya menyampaikan apresiasinya atas undangan yang diberikan pihak penyelenggara. Ia menekankan pentingnya mendukung kelestarian batik dan kerajinan Nusantara.

“Saya diundang untuk menghadiri acara yang spesial ini oleh pihak penyelenggara. Harus kita dukung perbatikan Nusantara dan harus kita jaga kelestariannya. Jangan sampai batik Indonesia di-caplok oleh negara lain. Semoga batik dan kerajinan Nusantara dicintai dan dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Surya Wijaya.

Festival IBCF 2025 akan berlangsung selama 5 hari, mulai dari 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, bertempat di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh No. 66, Bandung, dan dibuka untuk umum dari pukul 10.00 hingga 21.30 WIB setiap harinya.

Berbagai kegiatan menarik telah dijadwalkan untuk memeriahkan pameran ini, mulai dari fashion show, live music, demo make-up, seminar bisnis, lomba tari tradisional, fashion talk, kajian Islam, hingga community gathering.

Acara ini menjadi wadah strategis bagi pelaku UMKM dan masyarakat luas untuk lebih mengenal, mencintai, serta mendukung produk budaya lokal yang kaya akan nilai dan estetika.