Tragedi di Bawakaraeng: 52 Pendaki Dievakuasi, 1 Meninggal Saat Rayakan HUT RI

52 pendaki dievakuasi saat HUT RI di Gunung Bawakaraeng, 1 meninggal akibat hipotermia. Tim SAR lakukan evakuasi darurat.

Aug 18, 2025 - 16:41
 0  25
Tragedi di Bawakaraeng: 52 Pendaki Dievakuasi, 1 Meninggal Saat Rayakan HUT RI

Gowa, Sulawesi Selatan – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang digelar di puncak Gunung Bawakaraeng pada Minggu (17/8/2025), berubah menjadi tragedi menyayat hati. Sebanyak 52 pendaki terpaksa dievakuasi karena mengalami hipotermia, dan satu di antaranya, bernama Irfan (24) asal Bone, dinyatakan meninggal dunia dalam proses evakuasi.


Cuaca Ekstrem & Evakuasi Dramatis

Acara dimulai dengan semangat nasionalisme tinggi: lebih dari 4.000 pendaki mencapai puncak untuk mengibarkan bendera merah putih. Namun, suhu ekstrem dan kondisi udara yang membeku membuat belasan pendaki mengalami hipotermia—sebagian bahkan juga menderita gangguan asam lambung dan ada yang terpisah dari rombongan .

Tim SAR Siaga Merah Putih dan Basarnas Makassar segera bergerak. Dalam cuaca basah dan jalur licin akibat hujan, proses evakuasi berlangsung dramatis. Irfan ditemukan dalam kondisi hipotermia berat dan meski segera ditangani, nyawanya tak terselamatkan. Dia meninggal dunia di Pos 8 saat ditandu menuju kaki gunung.


Basarnas: Prioritaskan Keselamatan Pendaki

Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, mengonfirmasi bahwa dari 52 pendaki, mayoritas menderita hipotermia dan sedikit yang mengalami gangguan pencernaan. Beberapa bahkan terpisah saat kondisi semakin memburuk.

“Ada tekanan ekstrem — kami sebelumnya telah mengimbau menunda pendakian karena cuaca tidak bersahabat. Sayangnya, kondisi tidak terduga membuat beberapa pendaki terlanjur berada di atas,” ujar Sultan, menekankan pentingnya kesiapan saat melakukan pendakian di medan menuntut.


Chronology & Data Lengkap

  • 12 Agustus: Irfan dan rombongan 16 orang memulai pendakian via jalur Bulu Baria.

  • 16 Agustus: Kelompok ini tiba di puncak, mengikuti upacara HUT.

  • 17 Agustus pagi: Suhu ekstrem menyebabkan hipotermia akut. Irfan ditemukan kritis di Pos 10.

  • Malam harinya (sekitar 19.00 WITA): Evakuasi Irfan berhasil sampai Posko Bulu Ballea. Jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Tingi Moncong untuk pemeriksaan cepat lalu diserahkan ke keluarga


Refleksi Akhir

Perayaan kemerdekaan yang idealnya menjadi momen penuh kebanggaan, di Bawakaraeng justru menjadi pengingat pahit — bahwa alam, meski indah, bisa kejam bila kita meremehkan kekuatannya. Irfan tak kembali, namun semangatnya harus jadi pelajaran, bahwa keselamatan harus selalu diutamakan, bukan sekadar prestasi atau dokumentasi.

Kepada keluarga almarhum semoga diberi kekuatan dan ketabahan. Dan bagi para pendaki, semoga tragedi ini jadi wake-up call: persiapan matang bukan opsi, tapi keharusan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow