Wakil Dirut BSI Hadiri SYAFIF 2025 di Bandung, Tegaskan Komitmen Dukung Inklusi Keuangan Syariah
Sabtu, 2 Agustus 2025
Bandung — Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Bob Tyasika Ananta, hadir dalam pembukaan Syariah Financial Fair (SYAFIF) 2025 yang berlangsung pada Sabtu siang, 2 Agustus 2025, di Atrium Trans Studio Mall, Jln. Jend. Gatot Subroto, Kota Bandung. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang strategis dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.
Dalam sesi konferensi pers, Bob menyatakan komitmen BSI dalam mendukung penyelenggaraan SYAFIF 2025 serta mendukung penuh program Edukasi dan Promosi Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"BSI siap menjadi mitra strategis dalam menyukseskan SYAFIF 2025 di Bandung. Kami percaya bahwa sinergi antar pelaku industri keuangan syariah sangat penting dalam membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Bob.
SYAFIF 2025 diselenggarakan selama dua hari, 2–3 Agustus 2025, menghadirkan rangkaian acara menarik seperti talkshow, lomba-lomba edukatif, pertunjukan hiburan, serta pembagian doorprize berupa voucher belanja, logam mulia, hingga sepeda. Acara ini diikuti oleh 25 Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) syariah, mencakup sektor perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian, hingga teknologi finansial (fintech).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam keterangannya kepada media menyampaikan bahwa SYAFIF menjadi wadah kolaboratif yang memberikan kemudahan akses bagi masyarakat terhadap berbagai layanan keuangan syariah.
"Ini bukan cuma pameran perbankan, tapi juga ada dari sektor pasar modal, pegadaian, asuransi, hingga fintech. Masyarakat bisa datang, bertanya langsung, bahkan membuka rekening atau mendaftar produk keuangan syariah secara langsung di sini," ujar Friderica.
Ia juga menyoroti tantangan besar dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah. Berdasarkan data OJK, literasi keuangan syariah berada pada angka 43%, namun inklusi baru mencapai 13%.
"Saya berikan PR kepada semua PUJK yang hadir, bagaimana meningkatkan inklusi keuangan syariah? Harus membentuk masyarakat yang peduli, yang mau menggunakan produk syariah," tegasnya.
Sementara itu, Kepala OJK Regional Jawa Barat, Darwisman, yang turut hadir dalam pembukaan, menyampaikan pentingnya edukasi langsung melalui kegiatan seperti SYAFIF. Ia berharap kegiatan ini menjadi sarana masyarakat untuk mengenal lebih dalam manfaat dan keberagaman produk keuangan syariah.
"Melalui SYAFIF, kami ingin meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah. Dengan begitu, akses dan penggunaan produk syariah bisa semakin luas," ujarnya.
Di samping aspek edukatif, SYAFIF 2025 juga menghadirkan nuansa meriah dan ramah keluarga melalui berbagai lomba, seperti lomba mewarnai, lomba angklung, fashion show busana kerja PUJK, hingga penampilan musik yang turut menarik perhatian pengunjung mall.
Dengan semangat kolaborasi antara regulator dan pelaku industri, SYAFIF 2025 diharapkan menjadi langkah konkret dalam membentuk masyarakat yang cerdas finansial dan peduli terhadap sistem ekonomi berbasis syariah.
What's Your Reaction?