Tantangan Radiologi di Indonesia: SDM dan Distribusi Alat Masih Jadi PR Besar
Jum'at-Minggu, 8-10 Agustus 2025

Bandung – Tantangan besar dunia radiologi di Indonesia masih berkutat pada dua hal utama: kualitas sumber daya manusia (SDM) dan distribusi peralatan yang belum merata. Isu tersebut mencuat dalam talkshow Radex 2025 – Radiology & Hospital Equipment Expo yang digelar Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Jawa Barat di Graha Siliwangi, Bandung, 8–10 Agustus 2025.
Ketua Umum PARI, Sugiyanto, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi teknis para radiografer agar tidak tertinggal dari perkembangan pesat teknologi alat kesehatan.
“Peralatan radiologi terus berkembang setiap tahun. Jika tidak terus belajar, tenaga radiografer bisa tertinggal jauh,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan formal di bidang radiografi hanya memberikan dasar. Setelah memasuki dunia kerja, tenaga radiografer wajib memperbarui kemampuan sesuai perkembangan teknologi.
Direktur Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jeffri Ardiyanto, mengungkapkan bahwa belanja alat kesehatan nasional masih didominasi impor. Pada 2023, pengadaan alat kesehatan mencapai 30 persen dari total anggaran kesehatan sebesar Rp606 triliun, namun mayoritas masih berasal dari luar negeri.
“Produksi dalam negeri hanya 16 ribu unit dari 470 jenis, sedangkan impor mencapai 56 ribu unit dari 1.500 jenis,” jelasnya.
Meski begitu, Jeffri mencatat kemajuan signifikan pada 2024, di mana belanja alat kesehatan produksi lokal naik menjadi 48 persen—lonjakan drastis dari hanya 12 persen pada 2019. Ia juga menekankan bahwa program layanan kesehatan gratis, penurunan angka tuberkulosis, serta pembangunan 60 rumah sakit baru memerlukan dukungan semua pihak, termasuk industri alat kesehatan dan tenaga radiografer.
Ketua PARI Jabar, Jusuf Iskandar, menyebut Radex 2025 sebagai wadah strategis untuk mempercepat kemajuan radiologi di Indonesia.
“Kami berharap Radex bisa menjadi penggerak transformasi radiologi nasional dan memperkuat kolaborasi lintas profesi demi pelayanan yang lebih berkualitas dan modern,” ungkapnya.
Radex 2025 tidak hanya menampilkan pameran peralatan radiologi dan rumah sakit, tetapi juga menghadirkan simposium ilmiah, diskusi interaktif, kompetisi karya tulis, dan layanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan darah, donor darah, serta USG. Acara ini juga diramaikan oleh hiburan dan sesi networking antarprofesi.
Kalau mau, aku bisa buatkan versi judul yang lebih “menggigit” supaya berita ini lebih menarik dibaca media online.
What's Your Reaction?






