Rencana Mobil Gratis untuk Parlemen Timor Leste, BERAKHIR RICUH
Apa yang sebenarnya terjadi ??? 1. Pemerintah Timor-Leste mau beli 65 mobil baru (SUV Toyota Prado) untuk masing-masing anggota parlemen. 2. Anggaran untuk pembelian ini sekitar USD 4 juta lebih. 3. Rencana ini sudah disetujui dalam anggaran 2025

Reaksi masyarakat
-
Mahasiswa dan pemuda (Gen Z) lah yang paling keras menolak. Lebih dari 1.000 orang turun ke jalan di Dili, ibu kota Timor-Leste, untuk demo.
-
Aksi demo ini berubah goyah: ada yang bakar ban, ada yang lempar batu ke gedung parlemen. Aparat kepolisian merespon dengan gas air mata.
⚠️ Kenapa ini jadi isu besar
Beberapa alasannya:
-
Timor-Leste termasuk salah satu negara yang masih bergantung pada sumber daya alam, dan memiliki masalah kemiskinan yang tinggi. Lebih dari 40% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Banyak yang merasa bahwa pembelian mobil mewah untuk anggota parlemen itu tidak peka, mengingat kondisi rakyat yang masih butuh layanan dasar, pekerjaan, pangan, dan gizi.
✅ Keputusan akhirnya
-
Akhirnya, parlemen Timor-Leste membatalkan rencana pembelian mobil SUV tersebut.
-
Tidak hanya itu, juga dibatalkan rencana tunjangan pensiun seumur hidup (lifetime pension) serta tunjangan kesehatan tambahan untuk anggota parlemen — karena tuntutan publik semakin melebar.
Estimasi Angka & Kerugian
-
Awalnya, anggaran untuk beli 65 unit Toyota Prado (SUV) untuk masing-masing anggota parlemen itu disebut-sebut sekitar USD 4,2 juta.
-
Ada juga laporan yang bilang “lebih dari USD 3 juta” sebagai angka yang disetujui pada awalnya.
-
Biaya ini bukan cuma beli mobilnya — tapi juga ongkos pemeliharaan, mungkin izin/administrasi, dan bagaimana cara mengganti yang rusak. Ada yang menyebut mobil-mobil lama sudah “banyak yang rusak” sebagai alasan yang diberikan.
Tanggapan Resmi & Politik
Berikut beberapa respons dari pihak terkait:
Pihak | Apa yang dikatakan / dilakukan |
---|---|
Pimpinan Parlemen (Speaker etc.) | Mereka bilang semua kendaraan anggota parlemen lama sudah banyak yang rusak, sehingga perlu penggantian. |
Partai-partai pendukung pemerintahan (CNRT, PD, KHUNTO) | Setelah demo publik, mereka menyatakan akan meminta parlemen untuk “membatalkan seluruh proses” pembelian kendaraan untuk anggota parlemen. |
Partai oposisi (contoh: Fretilin, PLP) | Mereka sejak awal kritik anggaran itu. Contohnya, PLP lewat Maria Angelina Sarmento mengatakan banyak mobil yang masih layak dipakai / hanya butuh perbaikan, sehingga beli mobil baru dirasa boros. Fretilin juga berterima kasih pada mahasiswa/protester yang mengangkat isu ini karena akhirnya pemerintah reconsider. |
Presiden Timor-Leste, Jose Ramos-Horta | Beliau menyatakan bahwa demonstrasi boleh dilakukan sebagai bagian dari demokrasi, tetapi menekankan bahwa kekerasan dalam aksi tidak bisa ditoleransi. |
Keputusan Akhir
-
Akhirnya parlemen membatalkan pembelian mobil baru itu, lewat resolusi yang menyebut “membatalkan proses pengadaan kendaraan baru” seperti yang sudah ada di anggaran tahun 2025.
-
Juga disepakati bahwa kendaraan yang sudah ada akan lebih diurus: pemeliharaan dan penggunaan efisien akan diperbaiki.
-
Rencana pensiun seumur hidup (lifetime pensions) untuk mantan anggota parlemen juga dibatalkan setelah tekanan publik.
What's Your Reaction?






