Komisi X DPR RI Gelar Workshop Pendidikan di Bandung
Bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi

Bandung - Komisi X DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar Workshop Pendidikan dengan tema "Kepemimpinan Pembelajaran Guru dalam Penerapan Kurikulum Merdeka". Acara di gelar di Hotel Sari Ater Kamboti Jln. Lemahneundeut No. 7 Bandung, hari ini Sabtu, 24 Agustus 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh para guru, kepala sekolah, serta ada juga perwakilan dari komite sekolah di lingkungan Disdik Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T. mengajak para guru untuk tidak pernah berhenti belajar, terus meningkatkan keterampilan mereka di kelas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. "Kurikulum Merdeka itu bukan berarti tanpa arahan, merdeka belajar bukan membiarkan, tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan nasional. Yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya adalah tentang bagaimana cara belajarnya, bagaimana mengajak anak-anak mencintai ilmu dengan berbagai pendekatan." Beliau juga menegaskan "Guru harus memiliki leadership dalam pembelajaran, tidak boleh hanya terserah siswa dan malas, tapi harus bisa menghidupkan suasana agar anak mau belajar berbagai dari hal-hal sederhana: bagaimana membangun pemikiran kritis terhadap sesuatu, bagaimana menggali info di belakangnya, meningkat literasinya. Ini contoh keterampilan yang harus dimiliki guru".
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa untuk rangkaian workshop ini juga mengundang komite sekolah, sebagai salah satu dari 3 pilar pendidikan (sekolah, orangtua, lingkungan) untuk bersinergi bersama menghidupkan ekosistem pendidikan yang baik.
Di akhir wawancara, beliau mengajak para guru untuk tidak pernah berhenti belajar, tidak bosan untuk terus berkembang karena anak- anak berkembang, jaman berkembang, metode- metode juga berkembang. Selanjutnya, para guru diharapkan bisa mempraktekkan ilmu yang didapat agar bisa menemukan mana yang paling pas untuk siswa mereka karena tiap tahun akan menghadapi anak yang berbeda.
What's Your Reaction?






