Kemenko PM Resmi Gelar Bootcamp Berdaya Bersama di Bandung, Dorong Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Bandung, 18 Juni 2025 – Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) secara resmi memulai pelaksanaan Bootcamp Berdaya Bersama, program pelatihan intensif yang merupakan bagian dari inisiatif nasional Perintis Berdaya. Kegiatan ini berlangsung pada 18–20 Juni 2025 di Kota Bandung, dan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), koperasi, serta pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Bootcamp ini menjadi bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Program ini difokuskan pada penguatan pendapatan masyarakat, perluasan akses usaha, serta penciptaan lapangan kerja produktif sebagai langkah konkret dalam mengentaskan kemiskinan.

"Kolaborasi antara sektor publik dan swasta bukan hanya strategi, tetapi kebutuhan mendesak untuk mengatasi kemiskinan secara berkelanjutan. Dengan sinergi lintas sektor, kita membangun fondasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan," ujar Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI.

Bootcamp Berdaya Bersama menghadirkan pelatihan terstruktur hasil kerja sama antara Kemenko PM dan mitra industri dari sektor teknologi, keuangan, hingga ekonomi kreatif. Kolaborasi ini mencerminkan semangat program Perintis Berdaya untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang adaptif dan kolaboratif.

Hari Pertama: Fondasi Bisnis dan Transformasi Digital

Hari pertama pelaksanaan diisi dengan pembekalan materi-materi fundamental yang menjadi pondasi dalam mengelola dan mengembangkan usaha. Kegiatan dibuka dengan sesi perkenalan dan penilaian kebutuhan peserta yang dipandu oleh Ajeng Respati, Co-Founder & COO Havilla Tea. Dilanjutkan dengan sesi bisnis dasar oleh Reza Aryabima, CEO & Co-Founder Artisan Professionnel.

Peserta juga diperkenalkan pada pentingnya adopsi teknologi melalui materi dari Eka Citra, Chief Commercial Officer Olsera. Hari pertama ditutup dengan dua perspektif pemasaran digital dan branding oleh Evlogia Advisory dan Meta, yang menekankan pentingnya narasi usaha, kehadiran digital (digital presence), serta pemanfaatan platform daring untuk pertumbuhan bisnis.

Dalam sambutannya, Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari intervensi strategis jangka panjang.

“Pelatihan hanya akan berdampak apabila dibarengi dengan pendampingan berkelanjutan dan kurikulum yang sesuai dengan tantangan di lapangan. Kami ingin peserta tidak hanya belajar, tetapi juga naik kelas dan berkembang secara berkelanjutan,” tutur Leontinus.

Kolaborasi Lintas Sektor, Sinergi Nyata untuk Ekonomi Rakyat

Perintis Berdaya merupakan hasil sinergi lintas sektor yang melibatkan mitra strategis seperti Google, Meta, Shopee, Brodo, Paragon Corp, dan sejumlah pelaku industri lainnya. Mereka tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga dukungan dalam bentuk pendampingan bisnis dan akses terhadap platform digital.

UMKM dan pelaku ekonomi kreatif saat ini menyumbang sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia. Bahkan, percepatan digitalisasi UMKM diyakini dapat menambah sekitar 2% pertumbuhan ekonomi tahunan. Dengan kombinasi pelatihan, peningkatan jejaring, dan intervensi kebijakan yang tepat, potensi pertumbuhan ekonomi nasional dapat meningkat hingga 8% per tahun dalam jangka menengah.

Inisiatif ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat pengentasan kemiskinan serta memperkuat ekonomi kerakyatan melalui program-program strategis yang inovatif, produktif, dan inklusif.

Kemenko PM berharap, Bootcamp Berdaya Bersama menjadi contoh praktik baik yang bisa direplikasi di berbagai daerah, serta menjadi katalisator dalam memperluas akses, peluang, dan kemandirian ekonomi masyarakat Indonesia.