Halal Bihalal & Halaqoh Kebangsaan, K.H. Ma'ruf Amin: Kyai & Santri Harus Berperan Aktif Dalam Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045

Bandung, – Dewan Syuro Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat. Menggelar acara Halal Bihalal dan Halaqoh Kebangsaan bertajuk "Penguatan Gerakan Politik Kyai". Kegiatan berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025 di Pondok Pesantren Sukamiskin, Jl. Pesantren No. 34, Sukamiskin, Kota Bandung.

Acara di mulai dengan khidmat melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kehadiran tokoh-tokoh penting mewarnai suasana, di antaranya Ketua Dewan Syuro DPP PKB H. Ma’ruf Amin, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat KH. Acep Adang Ruhiat, Ketua DPD PKB Kota Bandung sekaligus wakil Walikota Bandung H. Erwin SE., M.Pd, Anggota DPR RI Syaeful Huda. Serta Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Acep Jamaludin.

Hadir pula para tokoh agama, kyai, dan ajengan dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Serta perwakilan Babinsa Arcamanik dan Bhabinkamtibmas Polsek Arcamanik. Tak ketinggalan, para kader PKB dari seluruh penjuru Jawa Barat memadati lokasi kegiatan dengan penuh antusiasme. Menciptakan suasana yang akrab dan penuh semangat kebersamaan.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Syuro DPP PKB Sekaligus mantan Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara Halal Bihalal dan Halaqoh Kebangsaan yang digelar oleh DPW PKB Jawa Barat. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen PKB dalam menjaga silaturahmi, memperkuat ukhuwah. Serta mengokohkan peran strategis ulama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menegaskan bahwa sinergi antara kyai dan lpolitik merupakan kekuatan besar dalam menjaga nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil 'alamin pdi tengah dinamika bangsa.

KH. Ma’ruf Amin juga mengingatkan pentingnya membangun gerakan politik yang berlandaskan moralitas dan akhlak mulia. Ia berharap PKB tetap konsisten sebagai partai yang memperjuangkan aspirasi umat melalui pendekatan yang santun, demokratis, dan berkeadilan. "Gerakan politik yang berakar dari pesantren harus mampu menjadi penuntun arah bangsa menuju kemajuan, kemaslahatan, dan keutuhan NKRI," ujarnya. Ia juga mendorong para kyai dan santri untuk terus mengambil peran aktif dalam pembangunan nasional. Terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya sambutannya, Ketua DPW PKB Jabar yang juga anggota DPR RI, Syaeful Huda, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara tersebut.

"Alhamdulillah, acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah antara para kyai, ajengan, dan kader PKB se-Jawa Barat. Saya juga mengucapkan selamat datang kepada KH. Ma’ruf Amin beserta istri, serta terima kasih kepada seluruh jajaran ketua DPW, DPC, Dewan Syuro. Dan para kader PKB dari berbagai daerah yang telah hadir,” ujar Huda.

Ia menekankan bahwa acara ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi. Tetapi juga sebagai forum strategis untuk memperkuat sinergi antara ulama dan politik dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan.

Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat, KH. Acep Adang Ruhiat, menyampaikan bahwa PKB. Merupakan wadah perjuangan yang memiliki akar kuat dari pesantren dan para ulama.

“PKB adalah partai yang lahir dari rahim pesantren. Di dalamnya ada para kyai, ajengan, santri, dan umat yang ingin berjuang melalui jalur politik. Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh kader untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan. Dan konsistensi dalam membawa misi keumatan dan kebangsaan,” tegas KH. Acep Adang.

Ia juga menyampaikan harapan agar para kader tidak melupakan jati dirinya sebagai pejuang yang membawa aspirasi rakyat. Serta menghimbau agar gerakan politik kyai semakin di perkuat dalam skema pembangunan bangsa yang adil dan beradab.

Acara di tutup dengan do'a bersama yang di pimpin oleh para kyai, kemudian di lanjutkan sesi foto bersama seluruh tokoh dan peserta yang hadir. Suasana kekeluargaan dan semangat kebangsaan tampak menyatu dalam kegiatan tersebut. Menandai kebangkitan semangat baru bagi PKB Jawa Barat dalam menatap masa depan politik yang inklusif dan berakar dari nilai-nilai pesantren.